Dari Jakarta ke Palangkaraya
JAKARTA (WIN): Pasca terjadinya banjir hebat yang melanda Ibukota Jakarta secara merata, banyak pihak mulai melontarkan kembali diskursus yang cenderung menjadi pro-kontra atas rencana pemindahan ibukota negara RI tersebut. Sementara itu salah satu Kota yang menjadi lokasi pemindahan Ibukota RI itu yaitu Palangkaraya. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah itu dipilih sebenarnya merupakan pengulangan gagasan serupa yang pernah dilontarkan Presiden pertama RI Soekarno pada 1957 lalu.
Pro pemindahan Guru Besar Universitas Palangkaraya, Prof HM Norsanie Darlan merupakan salah tu tokoh yang sepakat atas rencana atau upaya pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Palangkaraya itu. "Melihat kondisi [banjir] yang terjadi di Jakarta, agaknya sudah waktunya ibukota pemerintahan dipindahkan ke Palangka Raya seperti digagaskan Presiden pertama Indonesia sekitar 55 tahun lalu itu," kata Norsanie Darlan seperti dikutip dari Antaranews.com, Jumat, (18/1/2013).. Guru Besar Universitas Palangka Raya itu mengatakan, beberapa tahun lalu wacana Palangka Raya sebagai ibu kota pemerintahan masih digelorakan, dan sampai 2012 tetap dibicarakan dalam beberapa kesempatan di daerah tersebut."Saya teringat lagi setelah menyaksikan bencana alam banjir yang melanda DKI Jakarta. Musibah itu mengundang prihatin anak bangsa di negeri ini, termasuk masyarakat di kota Palangka Raya yang pernah diwacanakan menjadi ibukota pemerintahan Indonesia," katanya. Norsanie mengatakan, "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" itu sangat strategis seperti diprediksi Soekarno pada 1957, apalagi memiliki lahan luas yang memungkinkan dibangun sejumlah perkantoran kementerian. Sebenarnya, Palangkaraya bukan satu-satunya lokasi incaran seandainya rencana relokasi ibukota negara RI itu diwujudkan. Kota lainnya yang sempat dilontarkan adalah wilayah Bogor, Surabaya, Yogyakarta dan beberapa lokasi lainnya tentunya dengan sejumlah argument pendukung.
Kontra pemindahanDisisi lain, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke lokasi lain sebaiknya tidak menjadi prioritas saat ini namun yang lebih penting adalah membenahi infrastruktur pencegahan banjir di Jakarta. Seperti dikutip dari Antaranews.com, JK merupakan salah satu tokoh yang tidak setuju akan rencana itu. "Pendapat saya pribadi solusinya bukan pindah, tapi perbaiki infrastruktur Jakarta," kata Jusuf Kalla usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (18/1/2013). JK mengatakan perlu biaya yang sangat tinggi bila pemikiran itu diwujudkan karena menyangkut perpindahan ribuan pegawai pemerintah pusat. "Pindah kantor gampang, pindah orang gimana, misal 200 ribu orang, itu gimana caranya orangnya, butuh effort tidak semudah itu, paling kalau kantor baru bisa bergeser," katanya. Kalla mengatakan yang sangat mendesak diperbaiki adalah bagaimana secepatnya drainase dan pelebaran sungai-sungai di Jakarta bisa segera dilakukan, demikian juga dengan kemacetan dan kekumuhan yang ada saat ini. Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menilai mewujudkan pemindahan ibukota bukan perkara yang murah dan sederhana. "Banyak pikiran seperti itu pemindahan ibukota, jangan hanya latah karena banjir. Kita jangan anggap pikiran itu tidak baik, bagus saja, namun semua itu tidak mudah," katanya.Hatta mengatakan Jakarta sebagai ibukota diatur oleh Undang-Undang, kalau mau memindahkan ibukota pindahkan memakan waktu dan perencanaan yang panjang.
emm.. apa nih pendapat kalian tentang pemindahan ibukota jakarta ke palangkaraya..??
yang jelas kalo mau demo jangan rusuh yah gan.. ^_^
emm.. apa nih pendapat kalian tentang pemindahan ibukota jakarta ke palangkaraya..??
yang jelas kalo mau demo jangan rusuh yah gan.. ^_^
@Cophyright Slamsupersudrun
No comments:
Post a Comment